7.13.2009

Merakit PC Anda Sendiri . . .

Untuk meng-upgrade sebuah sistem, secara teknis tidak ada cara lain kecuali mengganti
mainboard. Biasanya Anda juga perlu mengganti prosesor dan memori. Memang kedengarannya rumit, tetapi dengan sejumlah tip dari RahasiaLaptop, semuanya akan menjadi sangat mudah.

Workshop kali ini cocok untuk Anda yang berniat mengupgrade sistem PC-nya. Tidak jadi soal, apakah Anda penggemar prosesor AMD atau Intel, karena pemasangan semua motherboard pada
prinsipnya sama. Akan tetapi sebelum kita mulai membongkar PC, ada beberapa tip dasar yang perlu Anda pelajari dan ketahui.
Pertanyaan yang cukup penting disini adalah: Casing apa yang Anda gunakan? Bagi Anda yang memiliki casing Baby-AT, tampaknya harus memikirkan kembali permainan upgrade ini. Ciri-ciri casing jenis ini dapat terlihat dari soket 5 pin yang digunakan pada kabel keyboard, atau konektor catu daya yang bercabang dua. Sejak sekitar 3 tahun lalu, board untuk Baby-AT tidak lagi diproduksi.

Dengan membeli casing jenis ATX (demikian nama ‘standar’ yang baru), Anda bisa melakukan upgrade lebih lanjut. Akan tetapi, hardware yang sekarang Anda miliki kemungkinan besar akan menghambat sistem yang baru, inipun seandainya masih kompatibel. Pemilik PC Micro-ATX juga bernasib sama. Dengan ukurannya yang kecil, jenis ini tidak dapat memuat board ATX biasa, melainkan hanya board Micro-ATX yang sebenarnya ditujukan bagi pasar OEM. Micro ATX dapat dikenali dari jumlah slot PCI yang hanya 2 atau 3, bukan 5 atau 6 seperti biasanya terlihat pada motherboard lain.

Komponen lama menghambat PC terbaru

Apabila Anda masih ingin tetap menggunakan card ISA pada sistem yang baru, ada masalah lain yang menghadang. Board yang baru umumnya hanya menyediakan sebuah slot ISA. Untuk itu,Anda sebaiknya memeriksa, apakah hardware yang lain masih bisa terus digunakan. Sebuah sistem DDR dengan CPU 1 GHz akan bereaksi uringuringan bila di ujung lainnya, sebuah graphic-card kelas TNT lama mengirim gambar ke monitor. Anda memerlukan sebuah unit graphic baru untuk mengimbangi performa CPU yang ada. Selain itu, motherboard baru hanya berfungsi optimal dengan frekuensi memori 133 MHz, sementara model lama RAM 100 MHz akan menurunkan kecepatannya hingga 25%! Jika motherboard diganti, kemungkinan besar penggantian prosesor juga harus dilakukan. Selain itu, layout CPU cepat berubah, sehingga CPU yang berusia setahun tidak dapat ditempatkan pada board baru. Unit catu daya juga bisa menjadi
penghambat. Dua tahun yang lalu, daya sebesar 200 Watt sudah dianggap mencukupi. Sekarang, di era Athlon dan GeForce yang butuh banyak tenaga, ukuran 300 Watt akan terasa jauh lebih baik.

Apabila semua keraguan tersingkirkan dan niat Anda tidak goyah, praktek ini bisa dimulai. Sediakan waktu khusus untuk melakukan upgrade ini, misalnya hari Minggu yang sepenuhnya tidak terganggu oleh acara lain, ataupun keluarga Anda. Perhatian: jangan lupa untuk membackup semua data Anda. Setelah penggantian dilakukan, format hard disk dan instalasikan sistem operasi baru. Hal ini berlaku juga untuk semua program favorit Anda.



Memasang Mothderboard


1. Menyingkirkan board dan komponen lama






Bagi Anda yang memutuskan untuk membeli casing baru, lewati langkah pertama.Untuk yang lain, buka casing PC dan copot motherboard lama. Sebelum Anda menyentuh komponen elektroniknya, hilangkan dulu muatan statis pada tubuh Anda. Cukup dengan menyentuh benda logam yang terhubung dengan lantai.

Pertama, singkirkan semua card. Kemudian cabut semua kabel dari board (IDE, floppy, power-supply dan kabel casing). Biasanya, pelat board dapat dipisahkan dari tray casing. Cara ini akan
memberi ruang untuk bekerja, juga melegakan syaraf dan tangan Anda. Setelah casing dan motherboard lama berada di depan Anda, lepaskan sekrup-sekrup dan angkat board ke atas. Pelatnya sekarang kosong, kurang lebih akan tampak seperti gambar diatas.



2. Penjepit putar sebagai patokan untuk board baru


Kini, pastikan letak penjepit pada dasar tray casing dengan lubang sekrup pada mainboard (lingkaran warna perak yang besar, gambar 2), jumlahnya 6-9 tergantung model board. Untuk mengetahui dengan tepat, Anda harus meletakkan board di atas tray-nya. Ingat-ingat penjepit mana untuk lubang pasang pada board. Jika terlalu banyak, akan menyebabkan hubungan singkat
pada bagian bawah board.













3. Memasang Board Baru

















Perhatikan selalu panel yang mengarah ke dalam di sebelah kanan belakang pada celah USB dan PS/2. Pada saat pemasangan maupun penyekrupan (gambar diatas). Panel ini mudah terbentur komponen pada board atau tertekuk ke dalam, sehingga akan menghambat lubang sekrup. Apabila mengganggu, putuskan saja panel ini. Jika board sudah duduk dengan benar dan bagian belakangnya sudah menghadap celah-celah casing, Anda bisa mulai memasang sekrup. Pasanglah dahulu semuanya tanpa mengencangkan. Pastikan dulu, apakah dudukannya sudah tepat (gambar 3 kanan). Setelah itu Anda boleh mengencangkan sekrup-sekrup tersebut. RahasiaLaptop menyarankan untuk memasangnya dalam urutan diagonal, agar rata dan board tidak tertarik. Juga jangan terlalu kencang, karena dapat merusakkan jalur-jalur yang ada di motherboard.


Memasang Modul Memori


4. Memilih Modul Yang Tepat

Modul memori yang paling digemari untuk PC rata-rata saat ini adalah SDRDIMM (Single Data Rate). Jenis ini dapat dikenali dari dua celah yang terlihat pada bagian kontaknya. Jika Anda berniat membeli motherboard baru, tapi ingin terus menggunakan modul yang lama. Perhatikan bahwa modul SDR lama yang memiliki bandwith 100 MHz sangat menghambat kerja board baru dan CPU (hingga 25%).

Hanya SDR-DIMM dengan 133 MHz (PC-133) yang masih patut dipergunakan untuk upgrade. PC-66-DIMM, yang satu paket dengan PC Pentium lama, tidak akan berfungsi sama sekali pada platform baru. Lagi pula, frekuensinya tidak mungkin dioverclock terlalu jauh (terutama bagi Anda yang ingin lebih meningkatkan kinerjanya). Lebih baik Anda memilih board baru yang
mendukung DDR-DIMM (Double Data Rate, 266 MHz, celahnya hanya satu). Untuk itu Anda membutuhkan memori DDR baru.

5. Memasang Modul DIMM



Dilihat sekilas, SDR-DIMM dan DDRDIMM tampak identik. Perbedaan kecil hanya terdapat pada bagian kontaknya. SDR-RAM memiliki 2 celah, sedang DDR-RAM hanya satu. Celah ini untuk menghindari dipasangnya SDR-RAM pada slot DDR-RAM atau sebaliknya. Modulnya juga hanya bisa ditempatkan pada satu arah dalam slot, dengan demikian pemasangan yang salah dapat dihindari. Cermati dulu kedua jenis modul agar Anda tidak salah pasang.

Memasang modul memori kadang terasa sulit. Metode yang telah terbukti handal adalah dengan menekan modul pada kedua sisi kiri dan kanan sekaligus dengan sedikit tenaga ke bawah, hingga
penjepit putih menjepit kedua sisinya. Jika Anda hanya menekan pada satu sisi, modul akan tersangkut pada code-nose SIMM.

Tergantung jenis motherboard, biasanya tersedia sebanyak 2-4 slot untuk modul memori. Apakah Anda memilih jumlah slot 1, 2, 3 atau 4 tidak menjadi soal, setidaknya dari sudut pandang teknis. Dalam prakteknya, SIMM 1 (menghadap CPU) bisa bermasalah, biasanya hal ini diakibatkan oleh layout board yang buruk. Kesalahan konstruksi semacam ini dapat mempersulit pemasangan pendingin CPU, karena itu sebaiknya pasang dahulu memori di slot modul pertama. Kemungkinan lainnya, slot modul pertama bertabrakan dengan graphic card AGP. Sehingga apabila Anda ingin mengganti modul tersebut, graphic card harus dilepas dulu.

Memasang Prosesor


6. Menempatkan Prosesor dengan Benar


Kita sampai ke otak sistem Anda yang baru, yaitu prosesor. Jika Anda memperhatikan soket CPU pada mainboard yang baru dipasang, tampak dua dari empat sudutnya terpotong miring. Perhatikan dengan cermat bahwa akan tampak hal serupa pada bagian bawah CPU, dua sudutnya miring tanpa pin.

Kode peletakan CPU ini sama pada semua prosesor modern: Athlon, Pentium, Duron, Celeron atau Cyrix. Susunan pin semacam ini akan memudahkan pemasangan prosesor dengan tepat. Tegakkan dulu tuas kecil pada soket lurus ke atas. Dengan demikian, soket dan prosesor akan terpasang dengan benar. Tancapkan prosesor dengan rata dan tekan keramiknya dengan 2 jari ke bawah sambil menurunkan tuasnya. Langkah ini terutama untuk mencegah prosesor meloncat keluar ketika tuas diturunkan.



7. Pasta Penghantar Panas : Lebih Sedikit Lebih Baik


Pasta penghantar panas bertugas menutupi ketidakrataan material pada pendingin CPU dan prosesor-die. Hambatan panas harus dijaga sekecil mungkin. Banyak orang salah kaprah dengan berpendapat bahwa semakin banyak pasta dibubuhkan, akan semakin banyak panas yang disalurkan. Oleh karena itu, hindari mengolesi pasta diatas CPU seperti layaknya melapisi roti dengan mentega. Lapisi bagian atas CPU tipis-tipis, tetapi merata. Cukup setetes kecil, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tetes pasta tersebut diratakan pada seluruh permukaan. Anda dapat menggunakan kertas tipis untuk meratakannya.

Bahan sejenis permen karet yang biasanya menempel pada bagian bawah heatsink baru juga bertujuan menyalurkan panas. Akan tetapi, pasta penghantar panas jauh lebih efektif. RahasiaLaptop menyarankan untuk melepaskannya. Hati-hati, tidak ada yang boleh tersisa dari bahan berwarna putih atau merah muda tersebut. Jangan gunakan pisau dapur atau alat-alat tajam lain untuk melepasnya. Pergunakan benda plastik seperti pengerok es. Benda yang terlalu keras bisa merusak pendingin dan tidak berefek positif pada kemampuan mendinginkannya. Singkirkan bahan yang masih tersisa dengan spiritus

Memasang Pendingin


8. Memilih Pendingin CPU yang Baik












Faktor pendingin CPU (heatsink & fan/ HSF) kerap kurang diperhatikan. Mungkin saja Anda akan ditawarkan HSF sembarangan yang kualitasnya kurang baik ketika membeli CPU. Untuk menempatkan pendingin CPU ini,
Akan tetapi untuk urusan memilih pendingin, Anda harus sedikit cerewet di toko komputer, apalagi bila Anda menggunakan CPU 1 GHz keatas. Sebabnya, prosesor 1 GHz keatas akan melepaskan lebih banyak panas daripada prosesor kelas sebelumnya.





SELESAI !!



Dari berbagai sumber

0 comments:

Post a Comment